Friday, 12 February 2016

Areal Pasang Surut


Pasang Surut
Pasang surut merupakan fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gara tarik-menarik dari benda-benda astronomi. Pengelolahan air di lahan pasang surut wajib dilakukan agar media sesuai dengan syarat tumbuh tanaman.

Menurut newton, pasang surut adalah gerakan naik turunnya air laut akibat pengaruh gaya tarik-menarik antara suatu massa bumu dan massa benda-benda angkasa, khususnya bulan dan matahari. Selai itu, perputaran bumi pada porosnya (rotasi) akan menghasilkan gaya sentrifugal. Pengaruh gaya tarik-menarik dan gaya sentrifugal menyebabkan rotasi bumi dalam keadaan setimbang (tides equilibrium theory).

Singkatnya, ada dua factor penting yang mempengaruhi pasang surut, yaitu gaya tarik-menarik antara bumi, bulan dan matahari. Serta gaya sentrifugal yang mempertahankan keseimbangan dinamis. Beberap tipe pasang surut :

1.     Pasang Surut Harian

·        Pasang Surut Harian Tunggal (Diurnal Tide)
Suatu hari terjadi satu kali air pasang dan astu kali air surut. Priode pasang surut selama 24 jam 50 menit.

·        Pasang Surut Harian Ganda
Suatu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama. Pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur. Priode pasang surut rata-rata 12 jam 24 menit. Pasang surut surut ini terdapat di Selat Malaka sampai Laut Andaman.

·        Pasang Surut Campuran Condong ke Harian Tunggal (Mixed Tide Reavailing Diurnal)
Suatu hari terjadi satu kali air pasang dan air surut, tetapi kadang-kadang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan priode yang sangat berbeda.

·         Pasang Surut Campuran Condong ke Ganda (Mixed The Prevailing Semidiurnal)
Satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut,tetapi periodenya berbeda.

2.     Pasang Surut Purnama (Spring Tide)


Pasang surut air laut di permukaan bumi dengan keadan tertinggi terjadi pada saat titik pusat bumi, bulan dan matahari berada dala satu garis lurus
(deklinasi 0° atau 360°). Pengaruh dari kekuatan masing-masing gaya pergerakan pasut (bulan dan matahari) menimbulkan pasang purnama. Pasang purnama biasanya tidak berlangsung setiap tahun, tetapi beberapa tahun sekali dan lama pasang tersebut dapat mencapai 2-4 bulan.

3.     Pasang Surut Perbani (Neap Tide)
Pasang surut laut dengan tunggang minimum terjadi pada saat garis hubunngan titik-titik pusat bumi dan matahari berada tegak lurus dengan garis hubungan dengan titik-tititk pusat bumi dan bulan, paasang ini disebut juga pasang perbani dan umumnya terjadi beberapa kali kurun waktu 2-4 minggu, pasang ini tidak di pengaruhi oleh matahari.

Sebelum mengerjakan lahan pasang surut untuk lokasi penanaman kelapa sawit, perlu di ketahui empat tipologi umum yaitu:
-         Tipologi lahan potensial yaitu suatu lahan yang mempunyai kedalaman pirit (lapisan beracun) pada kedalaman lebih besar dari 50 cm di bawah permukaan tanah.
-         Tipologi lahan sulfat masam yaitu lahan dengan lapisan pirit di kedalaman 0-50 cm di bawah permukaan tanah.
-         Tipologi lahan gambut yaitu lahan mengandung lapisan gambut dengan kedalaman yang sangat bervariasi.

-         Tipologi lahan salin yaitu lahan yang mendapat intrusi air laut sehingga mengandung garam dengan konsentrasi tinggi, khusus nya pada musim kemarau.

No comments:

Post a Comment