Tuesday, 8 March 2016

Sifat dan Ciri Tanah Gambut


Sifat dan Ciri Fisik

Berbagai sifat fisik tanah gambut saling berhubungan dan saling berpengaruh. Urain tentang sifat astau cirri fisik tanah gambut ini dapat di hubungkan dengan sifat kimia dan kesuburan tanah. Informasi mengenai sifat fisik tanah gambut sangat berguna dalam menentukan strategi pengenmbangan lahan untuk budi daya. Beberapa sifat fisik yang penting dari tanah gambut diantaranya ketebalan gambut, lapisan bawah, penurunan muka tanah, kelengasan tanah, kerapatan lindak, saya antara hidrolik dan kering tak balik.

Ketebalan Gambut

Ketebalan gambut di suatu daerah cukup beragam. Umumnya, kawasan gambut membentuk kubah sehingga mendekati tepi atau pinggir (sungai), ketebalan gambut smekin tipis. Ketebalan gambut di sumatera dapat mencapai 16 meter. Selain sumatera, gambut setebal juga ditemukan di Kalimantan Tengah (aliran sungai Mentangai).(Muhammad Noor, 2001).

Lapisan Bawah

Lapisan bawah gambut dapat berupa lapisan lempung marina tau pasir. Gambut yang terhampar di atas pasir memiliki tingkatan kesuburan lebih rendah dibandingkan dengan gambut yang berada di atas lapisan lempung marin. Lapisan lempung marin umumnya mengandung pirit (FeS2). Karena itu, jika lapisan atas gambut ini terkuras habis akibatnya budi daya yang insentif atau terbakar, akan terbentuk tanah sulfat masam.

Penurunan Muka Tanah

Penurunan muka tanah atau ambles (subsidence) yang terjadi di lahan gambut sangat tergantung pada intensitas kegiatan budi daya dan pengasutan. Besar kecilnya amblesan di pengaruhi oleh tingkat kematangan gambut, umur, reklamasi dan ketebalan lapisan gambut. Misalnya, gambut di Baranbai (Provinsi Kalimantan Selatan) selama tiga tahun (1974-1997) mengalami amblesan rata-rata 16 cm dan gambut di Delta Upang (Provinsi Sumatera Selatan) mengalami amblesan 6,5-66,5 cm.

Kadar Lengas Tanah

Kadar lengas tanah (peat moisture) ditentukan oleh kemantangan gambut. Kadar lengas tanah gambut lebih besar di bandingkan dengan tanah mineral. Kadar lengas gambut yang belum mengalami perombakan sekitar 500% - 1.000%dari bobot. Kemampuan menyerap (obsorbing) dan memegang (reataining) air dari gambut pada tingkat kematangannya.

Kerapatan Lindak

Kerapatan lindak (bulk density) tanah gambut relatif sangat rendah dibandingkan dengan jenis tanah mineralnya lainnya. Kecepatan lindak tanah tanah gambut beragam antara 0,01-0,20cc, tergantung pada kematanagan bahan organik penyusunnya.






Friday, 12 February 2016

Areal Pasang Surut


Pasang Surut
Pasang surut merupakan fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gara tarik-menarik dari benda-benda astronomi. Pengelolahan air di lahan pasang surut wajib dilakukan agar media sesuai dengan syarat tumbuh tanaman.

Menurut newton, pasang surut adalah gerakan naik turunnya air laut akibat pengaruh gaya tarik-menarik antara suatu massa bumu dan massa benda-benda angkasa, khususnya bulan dan matahari. Selai itu, perputaran bumi pada porosnya (rotasi) akan menghasilkan gaya sentrifugal. Pengaruh gaya tarik-menarik dan gaya sentrifugal menyebabkan rotasi bumi dalam keadaan setimbang (tides equilibrium theory).

Singkatnya, ada dua factor penting yang mempengaruhi pasang surut, yaitu gaya tarik-menarik antara bumi, bulan dan matahari. Serta gaya sentrifugal yang mempertahankan keseimbangan dinamis. Beberap tipe pasang surut :

1.     Pasang Surut Harian

·        Pasang Surut Harian Tunggal (Diurnal Tide)
Suatu hari terjadi satu kali air pasang dan astu kali air surut. Priode pasang surut selama 24 jam 50 menit.

·        Pasang Surut Harian Ganda
Suatu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama. Pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur. Priode pasang surut rata-rata 12 jam 24 menit. Pasang surut surut ini terdapat di Selat Malaka sampai Laut Andaman.

·        Pasang Surut Campuran Condong ke Harian Tunggal (Mixed Tide Reavailing Diurnal)
Suatu hari terjadi satu kali air pasang dan air surut, tetapi kadang-kadang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan priode yang sangat berbeda.

·         Pasang Surut Campuran Condong ke Ganda (Mixed The Prevailing Semidiurnal)
Satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut,tetapi periodenya berbeda.

2.     Pasang Surut Purnama (Spring Tide)


Pasang surut air laut di permukaan bumi dengan keadan tertinggi terjadi pada saat titik pusat bumi, bulan dan matahari berada dala satu garis lurus
(deklinasi 0° atau 360°). Pengaruh dari kekuatan masing-masing gaya pergerakan pasut (bulan dan matahari) menimbulkan pasang purnama. Pasang purnama biasanya tidak berlangsung setiap tahun, tetapi beberapa tahun sekali dan lama pasang tersebut dapat mencapai 2-4 bulan.

3.     Pasang Surut Perbani (Neap Tide)
Pasang surut laut dengan tunggang minimum terjadi pada saat garis hubunngan titik-titik pusat bumi dan matahari berada tegak lurus dengan garis hubungan dengan titik-tititk pusat bumi dan bulan, paasang ini disebut juga pasang perbani dan umumnya terjadi beberapa kali kurun waktu 2-4 minggu, pasang ini tidak di pengaruhi oleh matahari.

Sebelum mengerjakan lahan pasang surut untuk lokasi penanaman kelapa sawit, perlu di ketahui empat tipologi umum yaitu:
-         Tipologi lahan potensial yaitu suatu lahan yang mempunyai kedalaman pirit (lapisan beracun) pada kedalaman lebih besar dari 50 cm di bawah permukaan tanah.
-         Tipologi lahan sulfat masam yaitu lahan dengan lapisan pirit di kedalaman 0-50 cm di bawah permukaan tanah.
-         Tipologi lahan gambut yaitu lahan mengandung lapisan gambut dengan kedalaman yang sangat bervariasi.

-         Tipologi lahan salin yaitu lahan yang mendapat intrusi air laut sehingga mengandung garam dengan konsentrasi tinggi, khusus nya pada musim kemarau.

Thursday, 11 February 2016

Syarat Tumbuh Kelapa Sawit


Produktivitas tanaman menjadi lebh baik jika unsure hara dan air tersedia dalam jumlah yang cukup seimbang. Selain itu, tanaman kelapa sawit  membutuhkan intesitas cahaya matahari  yang cukup tinggi umtuk melakukan fotosintesis.

A.    Curah Hujan

Idealnya, curah hujan sekitar 2.000 mm/tahun, terbagi merata sepanjang tahun dan tidak terdapat periode kering yang tegas. Berikut beberapa kondisi yang di sebabkan oleh pengaruh curah hujan.
-          Curah hujan tinggi menyebabkan produksi bunga tinggi, persentase buah menjadi rendah, penyerbukan terhambat, sebagian besar pollen terhanyut oleh air hujan.
-          Curah hujan rendah menyebabkan pembentukan daun terhambat serta pembentukan bunga dan buah terhambat.

B.     Suhu

Perbedaan suhu dapat memengaruhi pertumbuhan dan produksi buah. Suhu 20°C merupakan suhu minimum bagi pertumbuhan vegetatif. Sementara itu, suhu 22-23°C merupakan suhu rata-rata tahuan yang diperlukan untuk produksi buah. Suhu terkait dengan garis lintang dan elevasi di suatu daerah. Berdasarkan hasil pengamatan, lokasi tumbuh kelapa sawit lebih optimal berada di daerah tropis.

C.    Tanah

Kelapa sawit dapat hidup tanah mineral, gambut dan dan pasang surut. Potensi pengembangan kelapa sawit di lahan gambut (organik) relative baik. Pasalnya, luas lahan gambut sangat melimpah di Kalimantan dan Papua (17-27 juta hectare). Sifat fisik tanah gambut diantaranya selalu tergenang air, dekomposisi bahan organik lambat, konsistensi lepas, kepadatan massa rendah dan bersifat seperti spon (menyerap dan menaha air dalam jumlah banyak). Drainase di lahan gambut biasanya di ikuti oleh penyusutan massa dan penurunan muka tanah. Berikut ini sifat kimia tananh gambut :

-          Kandungan organic mentah tanah sangat tinggi.
-          Asam humik dan fulfik tinggi.
-          Keasamna tanah (pH) 3-3,5.
-          Kandungan N tinggi.
-          Kandungan C/N dan KPK tinggi.
-          Kandungan unsure P,K,Mg,Cu,Zn dan B dalam kondisi defisien.

Selain tanah gambut, jenis tanah yang potensial untuk pengembangan sawit adalah tanah sulfat asam (pasang surut) dengan luasan di Indonesia mecapai 2 juta hectare. Kelebihan tanah sulfat asam adalah berada di sekitar daerah pantai (pasang surut) dengan topografi datar. Sementara itu, kekurangan tanah sulfat asam adalah memiliki kandugan senyawa pirit tinggi (FeS2) dan beresiko mengalami oksidasi. Kandungan NaCI dan MgCI sangat tinggi karena letak nya di daerah pasang surut air laut. Selain itu, air tanah pekat dan letak penanamna akan mengalami plasmolisis. Karena itu, perlu di temukan teknologi yang tepat untuk mengelola system drainase di tanah sulfat asam.

nantikan artikel-artikel lainnya yang dapat memabtu pertanian di Indonesia ini, demikian artikel ini saya buat semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.


Wednesday, 10 February 2016

Mengenal Kealapa Sawit


Kelapa sawit  (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman industry penghasil minyak masak, minyak industri dan bahan bakar (biodiesel). Selain itu kelapa sawit merupakan bahan baku untuk industri sabun, industri lili, industri pembuatan lembaran-lembaran timah dan industri kosmetik.
Usaha perkebunan sawit merupakan potensi bisnis perkebunan yang sangat menguntungkan. Kelapa sawit sangat bermanfaat mulai dari industri makanan hingga industri kimia, diantaranya intdustri mentega, shortening, cokelat, bahan aditif, es krim, pakan ternak, minyak goreng, produk obat-obatan dan kosmetik.
Botani Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit termasuk ke dalam palmae, subkelas monocotyledonase. Beberapa varietas unggul kelapa sawit yang umumnya banyak di tanam di antaranya dura, pisifera dan tanera.
Gambar sawit:

Kriteria
       Dura
     Tanera
   Pisifera
Ketebalan cangkang (mm)
           2-5mm
     Tidak ada
      1-2,5 mm
Persentase cangkang (buah)
           20-50%
          N.A.
        3-20%
Persentase mesokrap (daging buah)
           20-65%
        90-92%
       60-90%
Persentase inti buah
            4-20%
          3-8%
         3-15%
Kadar minyak
          Rendah
        Tinggi
       Sedang
Tabel Karakteristik Kelapa sawit varietas dura, tanera dan pisifera

Morfologi Kelapa Sawit
·        Akar
Tanaman kelapa sawittermasuk kedalam tanaman berbiji satu (monokotil) yang memiliki akar serabut yang memiliki akar primer denga diameter 5-10 mm, akar sekunder 2-4 mm, akar tersier 1-2 mm dan akar kuatener 0,1-0,3 mm. akar tersier dan kuatener yang paling aktif menyerap air dan unsure hara.
·        Batang
Tanaman kelapa sawit memiliki batang yang lurus, melawan arah gravitasi bumi. Tinggi batang bertambah sekitar 45cm/tahun sampai dengan 100cm/tahun. Pada saat tanaman berumur 25 tahun, tiggi batang kelapa sawit dapat mencapai 13-18 meter.

·        Daun
Daun merupakan pusat produksi energi dan bahan makanan bagi tanaman. Daun ini terdiri dari kumpulan anak daun (leaflet) yang memiliki tulang anak daun (midrib) dengan helai anak daun (lamina). Sementara itu, tangkai daun (rachis) yang berfungsi sebagai tempat anak daun melekat akan semakin membesar dan menjadi pelepah.

·        Bunga
Tanaman kelapa sawit mulai berbunga pada umur 2,5 tahun, tetapi umumnya bunga tersebut gugur pada fase awal pertumbuhan generatifnya. Tanaman kelapa sawit termasuk tanaman monoecius. Karena itu, bunga jantan dan bunga betina terletak pada satu pohon.

·        Buah
Buah kelapa sawit digolongkan sebagai buah drupe. Susunan buah kelapa sawit yaitu pericarp (daging buah) yang terbungkus oleh exocarp (kulit), mesocrap dan endocarp (cangkang) yang membungkus 1-4 inti atau kernel.

·        Biji
Biji kelapa sawit memiliki ukuran da bobot yang berbeda untuk setiap jenisnya. Kelapa sawit dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1.     Dura (D) memiliki cangkang tebal (3-5mm) daging buah tipis dan rendamen minyak 15-17%.
2.     Tenera (T) memiliki cangkang agak tipis (2-3mm) daging buah tebal dan rendemen minyak 21-23%.
3.     Pisifera (P) memiliki cangkang sangat tipis, daging buah tebal, biji kecil dan rendemen minyak 23-25%.



Sejarah Kelapa Sawit

Asal Tanaman Kelapa Sawit



Tanaman  kelapa sawit (Elaies guineesis jacq) berasal dari benua afrika. Kelapa sawit banyak di jumpai di hutan tropis Negara Kamerun, Pantai Gading, Ghana, Liberia, Nigeria, Togo, Angola dan Kongo. Penduduk setempat menggunakan kelapa sawit untuk memasak dan bahan untuk kecantikan. Selain itu, buah kelapa sawit juga dapat diolah menjadi minyak nabati

Minyak kelapa sawit mengandung karotenoid yang cukup tinggi. Karetenoid merupakan pigmen yang menghasilkan warnah merah. Mulai pada abad ke-14 hingga ke-17 buah sawit dibawa dari Afrika ke Amerika. Penyebaran mencapai Amerika timur.

Kelapa sawit sebagai sumber penghasil minyak nabati memegang peranan penting bagi perekonomian Negara. Penanaman kelapa sawit umumnya di lakukan di Negara beriklim tropis yang memiliki curah hujan tinggi (miimum 1.600 mm/tahun). Perkembangan industry kelapa sawit di Negara beriklim tropis telah didorong oleh potensi produktivitas yang sangat tinggi. Selain itu, hasil panen kelapa sawit tenya ta menghasilkan dua jenis minyak, yaitu minyak kelpa sawit dan minyak kelapa sawit kernel (inti) kedua jenis minyak tersebut sangat diminati oleh pasar dunia.

Perdagnagan Kelapa sawit
Perdagangan kelapa sawit di dunia di mulai sekitar abad ke-19. Sementara itu, perdaganan kernel dan minyak kelapa sawit baru di kembangkan  setelah tahun 1832. Minyak kelapa sawit diduga dipasarkan melalui jalur darat. Pasalnya, bukti arkeologi menunjjukan bahwa minyak kelapa sawit besar tersedia di Mesir kuno sekitar tahun 3.000 SM. Berdasarkan penggalian sebuah makam di Abydos, di temukan beberapa kilogram minyak masih dalam bentuk aslinya di dalam bejana.
Sebuah sampel dari makam tersebut menunjukan kandungan asam palmiat, gliserol dalam bentuk asam lemak bebas, serta campuran asam azelat dan pimelic. Senyawa pimelic merupakan produk oksidasi normal asam lemak. Analis yang memeriksa sampel tersebut menyimpulkan bahwa bahan tersebut kemungkinan berupa kelapa sawit, sebagian terhidrolisis dan teroksidasi selama penyimpanan yang sanagat lama. Penemuan tersebut berjumlah agak banyak, minyak tersebut kemungkinan digunakan untuk diet, bukan untuk kosmetik

Setelah revolosi indusri di inggris, permintaan minyak kelapa sawit juga meningkat untuk bahan baku lilin dan pelumas mesin. Pada awal abad ke-19, petani afrika barat mulai memasok minyak melalui perdagangan ekspor sederhana serta memproduksi kelapa sawit. Setelah tahun 1990, perkebunan yang dikelola oleh bangsa eropa dimulai didirikan di Afrika Tengah dan Asia Tenggara. Perdangan  minyak kelapa sawit di pasar internasional terus tumbuh  perlahan da mencapai tingkat 250.000 ton (metric ton) per tahun.

Demikian artikel yang saya buat ini tentang sejaah kelapa sawit , semoga dapat membantu anda semuanya.